cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Cakrawala Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 24428620     DOI : -
Core Subject : Education,
Cakrawala Pendidikan (CP) merupakan jurnal ilmiah kependidikan. Jurnal ini menerbitkan berbagai artikel tentang kajian ilmiah dan hasil penelitian pendidikan baik dalam pengertian luas (pendidikan secara umum) maupun khusus (menunjuk pada bidang-bidang studi tertentu). Pemuatan suatu artikel diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan konsep keilmuan dan aplikasinya atau pada pemahaman pendidikan di Indonesia. Jurnal CP terbit tiga kali dalam satu tahun, yaitu edisi Februari, Juni, dan November, diterbitkan oleh LPPMP Universitas Negeri Yogyakarta
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX" : 11 Documents clear
ETIKA SAINS Sudjoko Sudjoko
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.462 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9190

Abstract

Pemahaman tenlang etika sains merupakan acuan dalam menyikapiperkembangan sains yang kian pesat pada era masyarakat pasca industrioPerkembangan IPTEK telah memberikan dampak yang luas padaperubahan alam dan masyarakat. Dampak yang diharapkan adalah yangbersifat positif, yakni yang pada akhirnya membawa pada kesejahteraanseluruh umat manusia; namun dimungkinkan pula timbul dampak sam-'pingan yang tidak dikehendaki yaitu dampak negatif menimbulkankesengsaraan. Oleh sebab itu untuk, mengeliminasi alau menekan sekecilmungkin dampak negatif diperlukan etika ilmu pengelahuan.Etika sains berkaitan erat dengan tanggungjawab kemanusiaan.Tanggung jawab tidak hanya kepada kewajiban untuk mempraktekkan(menerapkan) konsep-konsep sains dan teknologi saja, akan telapi harussampai kepada perkiraan perubahan-perubahan alam dan sosial yangmungkin teIjadi, sehingga etika sains pada hakekatnya merupakan keinsyafanetis dan kewajiban etis. Keinsyaf-an etis merupakan kesadarantentang apa yang seharusnya ada (das solen), sedangkan kewajiban etismerupakan upaya maksimal yang harus diJakukan untuk meniadakan ataumengurangi kesenjangan antara apa yang ada (das sein) dengan apa yangseharusnya ada (das solen). Karena itu ,secara hirarki etika ilmu pengelahuanmenghendaki tanggung jawab atas tanggung jawab. Pemahamantentang etika i1mu pengetahuan akan membimbing perilaku, tindakantindakanmanusia dalam mengembangkan dan menerapkan IPTEK dalammasyarakat.
PERGESERAN FUNGSI MUSIK DI TENGAH KEHIDUPAN MASYARAKAT HT. Silaen
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.667 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9189

Abstract

Banyak faktor yang bcrpcngaruh tcrhadap terjadinya pergeseranfungsi musik ditengah kchidupan masyarakat, antara lain operasionalismedalam konteks kebudayaan, termasuk bidang kehidupan manusia.Kemudian teknik operasional berubah menjadi suatu sikap dasar.Disisi lain, musik sebagi karya seni adalah kenyataan lain, musiksebagai karya seni adalah kenyataan lain dan segi pengalaman estetisyang mcmbutuhkan,sikap khusus. la sesungguhnya merupakan duniayang mengatasi kcterkukungkungan manusia.Sebelum zaman modem ini, fungsi musik diarahkan kepada pembebasanjiwamanusia. Sedangkan pada zaman modem ini, fungsi musikbergeser mcnjadi alat ekonomi dan hiburan santai bagi manusia
PEMBENTUKAN SIKAP Darmiyati Zuchdi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.4 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9191

Abstract

Theory ofReasoned Action menempatkan sikap pada posisi sentraldalam kaitannya dengan tindakan manusia. Sikap sebagai fungsi keyakin- .an tindakan manusia ditentukan olch keyakinan pribadi dan keyakinankelompok.Sikap terdiri atas tiga komponen: kognitif, afektif, dan konatif.Komponen kognitifberupa persepsi dan keyakinan. Komponen afektifmenyangkut aspek emosional, sedangkan komponen konatif merupakanaspek kecenderungan bertindak. Komponen afektif biasanya berakarpaling dalam, paling dapat bertahan terhadap berbagai pengaruh.Komponen kognitiftidak selalu akurat.Scbagai halnya karakteristik afektif yang lain, sikap memilikitarget, arah, dan intensitas. Sikap berkaitan dengan kebutuhan individu(fisiologis, keselamatan, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri). Adapribadi yang mengutamakan kcbutuhan tingkat rendah (fisiologis), adapula yang mengutamakan kebutuhan tinggi (aktualisasi diri).Sikap sosial terbentuk oleh adanya interaksi sosial. Faktor-faktoryang mempengaruhi pembentukan sikap ialah pengalaman pribadi,kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembagapendidikan dan Iembaga agama, dan faktor emosi dalam diri individu.Berbagai faktor tersebut, dalam mcngajarkan sikap harus dimanipulasisecara sendiri-sendiri atau bersama-sama demi terbentuknya sikap positifyang bersifat persuasif sehingga dipahami dan diterima oleh penerimainformasi. Pendckatan untuk mengukur sikap yaitu laporan diri, laporanolch orang-orang lain, sosiometrik dan catatan. Apabila memungkinkan,prosedur laporan diri sebaiknya digunakan. Prosedur laporan oleh orangoranglain baik digunakan untuk memperoleh laporan tentang tingkahlaku. Sosiometri digunakan untuk memperolch informasi mengenai struktursosial suatu kelompok. Yang terakhir, catatan digunakan untukmelaporkan kejadian schari-hari secara sistematis.
POLA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA Kir Haryana
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.062 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9197

Abstract

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tcntang Sistem PcndidikanNasional sampai sekarang ini telah banyak dilengkapi dcngan bcrbagaikebijakan pemerintah sebagai perangkat pendukung pelaksanaanpendidikan di Indonesia. Bebcrapa aspek legal (kebijakan) pemerintahsecara khusus yang berkaitan dcngan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) antara lain adalah: (a) Pcratllran Pcmerintah No. 29 Tahun 1990Tentang Pcndidikan Mcnengah. (b) Pcraturan Pcmerintah Nomor 39Tahun 1992 Tentang Peranse~ Masyarakat Dalam Pcndidikan Nasional,(c) Kepmendikbud No. 0490/U/1992 Tentang Sekolah Menengah Kejuruan(SMK), dan (d) Kcpmcndikbud No. 080/Ul1993 Tentang KurikulumSMK.Namun demikian pelaksanaan PSG sampai sekarang ini masihbanyak ditemui berbagai permasalahan, diantaranya adalah: (a) PokjaPSG Dikmcnjur dan SMK bclum berpcran sebagaimana mestinya; (b)Pcmbentukan Majclis Sekolah belum mcngaeu pada pcdoman yang ada;(c) Majelis sekolah yang sudah ada belum bcrfungsi scbagaimana mestinya;(d) Penerapan PSG di bcberapa SM Kdiangap bukan merupakanhal baru serta masih adanya kcengganan SMK untuk mclaksanakannya;(e) Pemahaman tcntang konscp PSG olch SMK, Dikmenjur, dunia usahadan industri, serta masyarakat pada umumnya masih kllrang pas; (I)Pengaturan waktu sulit karena bersamaan antara pelaksanaan PSGdengan tugas-tugas guru lainnya; dan (g) Kemampuan sehlUa pihak yangterkait dengan pelilksanaan PSG masih perlu peningkatan, khus'usnya'dalam bidang perencanaan program yang mengaeu standard profesi yang,berlaku. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya tertentu untukmendukung penyelcnggaraan PSG, sehingga beberapa pcrmasalahantersebut dapat dikurangi.Salah satu tisilha yang dapat dilakukan untuk maksud di atasantara lain dengan membuat acuan mengenai pola penyelcnggaraan PSGatau cara beserta langkah-Iangkah yang harus dilakukan sekolah daninstitusi pasangannya. Bcberapa langkah tcrscbut antara lain: (a) denganmemaharrii'dan memasyarakatkan PSG scbagai slllitu "sistem" pendidikan,(b) pengorganisasian PSG, (c) pcmbcntukan'Sistem Informasi Operasionalatau,wekanismc kerja PSG, dan (d) bagi SMK yang "pemula"melakukanfeasibility S/tldy dengan proscs pcntahapan (incremental).. Dengan adanya acuan tcrscbut, maka akan dapat membantu pihak. sekolah dartintitusi pasangannya untllk menyelenggarakan PSG baik bagisekolah "pemula" maupun bagi yang tclah menyelcnggarakan PSG yangmasih bersifat "konvensional".
PERANAN TEMPE SEBAGAI PENCEGAH PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN SUMBER GIZI Endang Mulyatiningsih
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.467 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9192

Abstract

Perubahan pola makan masyarakat menyebabkan perubahan polapenyakit yang !cbih mengarah ke penyakit degenaratif seperti penyakitjantung koroner. Penyakit ini lebih eenderung mengenai masyarakatyang memiliki gaya hidup modern dcngan konsumsi makanan yang kayalemak jenuh. protein dan garam akan tetapi rendah serat dan asam lemaktak jenuh. Penyakit jantung dan pcmbuluh darah termasuk penyakitberbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian mendadakpada saat usia produktif. Scdapat mungkin penyakit ini dicegah,salah satu caranya adalah dengan konsumsi makanan yang tepat misalnyadengan mengkonsumsi tempe menjadi makanan sehari-hari.Tempe mcrupakan makanan tradisional yang sering disepelekanterutama pada masyarakat kota bukan dari suku jawa golongan ekonomimenengah ke atas. Tempe menllrut beberapa hasil penelitian dapatmencegah penyakil aterosklerosis dan jantllng koroner, karena tempemengandung asam !cmak lak jenuh dan seral yang tinggi. Tempe dalamsusuna menu termasuk kclompok lauk pauk yang dapal menggantikandaging atau makanan hewani lainnya karena ternyata selain sifatnya yanghipokofesleremik juga dapat dijadikan sumber zat gizi yang baik. Tempemengandung protein hidrolisa yang tinggi, vitamin B, kalsium. phospor,dan lain-lain. Karena sifalnya yang mudah dicerna tempe bahkan dapatdijadikan formula makanan bayi dan formula makanan yang diberikanunluk penderila diare akul (Mien K, Mahmud, 1992)
KARAKTERISTIKA IPA DAN KONSEKUENSI PEMBELAJARANNYA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Suyitno Al.
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.878 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9196

Abstract

IPA sebagai ilmu memiliki karakteristik obyek dan persoalan sertaeara kerja pemecahan masalahnya yang membedakan dengan kelompokdisiplin ilmu lain. Obyek dan persoalan IPA adalah semua gejala bendadan peristiwa alam serta hllbllngan scbab akibatnya. Dasar pengembangankonsep IPA dilakukan melalui pengamatan pengamatan, pereobaanatau eksperimen dengan prosedllr dan sikap ilmiah. Dengan demikiandalam pembelajaran IPA bagi siswa SD dcngan pcndekatan keterampilanproses (PKP) merupakan konsekkllensi logis dari sifat keilmuannnya.Ada tiga aspek penting sebagai modal bagi guru IPA dalam .mengembangkan strategi pembelajaTan IPA yaitu pennguasaan mateTidengan kaTakteristiknya, pemahamannya tcrhadap subyek beIajar danpenguasaanya dalam khasanah teoTi belajar mengajar IPA. Untuk meningkatkankesiapan dan kemampuan guru dalam melaksanakan PKP ,perIu peningkatan kualitas guru dalam tiga aspek penting ter-schut. Salahsatu kebutuhan yang mendasar adalah meningkatkan pemahaman gurumengenai karakteristik IPA dan konsekuensi dalam pembelajarannya.Untuk mendorong pclaksanaan PKP, perlu didukung oleh kebijakankelembagaan yang tcpat. Kebijakan sistem guru keIas sa-ngatmenghambat usaha-usaha ke arah spesialisasi keahlian. Disam-ping itu,pcnggunaan tolok ukur tingkat kcbcrhasiIan pengajaran IPA yang semata-mata dari segi produk yang dapat dihafal akan mendorong gurumelaksanakan pengajaran IPA secara tradisional, bukan bobot aktivitas,sikap scrta kctcrampilan yang berkembang.
BENTURAN DAN CEDERA PADA PENCAK SILAT Nugroho A.M., Agung
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.465 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9195

Abstract

Pencak Silat merupakan cabang olahraga keras sehingga dalamsuatu latihan atau pertajldingan tidak mustahil akan sering teJjadi cedera.Hal ini dikarenaka.nolahraga pencak silat banyak serangan denganmenggunakan teknik pukulan, tendangan, jatuhan maupun kuncian.Benturan dari pukuhin, tendangan maupun jatuhan terhadap susunananatomis di luar tekanan normal tersebut akan mengakibatkan cedera.Sebab-sebab terjadinya cedera dalam pencak silat itu ada dua, pertamakarena benturan langsung dari lawan dan kedua kurangnya persiapanfisik, teknik maupun taktik dari pesilat sendiri.Untuk mengurangi dan mencegah terjadinya cedera yang lebihparah pada diri pesilat, perlunya persiapan fisik, teknik, dan taktik yangbenar, terutama pada otot-otot besar sifatnya mendasar. Disamping ituperlujuga diketahui scbab-sebab terjadinya cedera dan macam-macamcedera yang kerap kali teJjadi pada pencak sHat. Dengan demikian guruataupun pelatih dapat mengantisipasi hal-hal yang dapal terjadi sertadapat mencegah dan merawat cedera saat berlatih atau bertanding.Dari pengamatan beberapa pesilat dewasa ini mereka banyakcenderung untuk memeriksakan cederanya pada seorang dukun ataupuntukang urut yang tidak semuanya mengetahui betul tcntang susunananatomi manusia. Schingga dcngan demikian cedcra yang diderita pcsilattidak menjadi sembuh, tetapi akan menjadi lebih parah. Pcrlunya pengertiantentang cedera dan permasalahannya bagi guru atau pelatih adalahuntuk dapat memberi pertolongan pertama apabiJa terjadi cedera padapesilat, sehingga sekecil mungkin cedera akan dapat dihindari.
PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO DI FPOK (Sebuah Sumbang Saran) Margono Margono
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9194

Abstract

Mata Kuliah pcngajaran mikro merupakan bagian integral dariprogram pengalaman Japangan (PPL), yang tujuan utamanya mcmberikanketerampilan-kcterampilan dasar daJam proses bclajar mengajarkepada mahasiswa. Pcnampilan pcngajaran mikro merupakan peramalterbaik untuk pcnampilan di kelas scbenarnya.Mcngingat pcntingnya mala k1iliah pcngajaran mikro, kiranyaperlu peIaksanaan yang seoptillial mungkin. Pcngcfcktivan penggunaan- waktli-yang tcrsedia; pcmilihan latihan kctcrampilan terbatas, sertapenyusunan satuan pclajaran untuk latihan keterampilan merupakan isidari tulisan inL Saw satuan pclajaran untuk selama pclajaran latihanketerampiJan tcrpadu (utuh-individu dan utuh kolcktif) scbagai bahasanpokok.
HIKAYAT KALILA DAN DAMINA DITINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN Haryadi Haryadi
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9188

Abstract

Arus globalisasi yang melanda berbagai belahan dunia, lermasukIndonesia telah membnerikan andil cukp besar terhadap kemajuan.Namun, di sisi lain globalisasi memberikan dampak negal.if berupapeningkatan kriminalitas, dekadensi moral, dan benluk penyimpanganyang lain. Berbagai pihak yang menaruh keprihatina'nmenyarankan agardigunakan filter budaya sebagai penangkairiya. Hikayal KaliladanDomina Dilinjall dari Aspek Pendidikan ditulis dalam rangka mempcrkenalkanbudaya nenek moyang kila, sckaligus mengkaji nilai-nilai yangterdapat di dalamnya untuk kepenlingan pembangunan, khususnya dalambidang pendidikan.Pemilihan subjek kajian didasarkan pada perlimbangan isi danmotivasi penulisannya. Kalika dan Damina berisi kisah leJ:llang keberhasilanseorang pendeta dalam mengangkat anak raja dari perilaku bermasalahsehingga menyadari kedudukannya sebagai pewaris masa depanbangsa dan negara. Oleh penyusunnya cerila itu dimaksudkan untukmemberikan pelajaran tentang berbagai hal.Hikayat Kalila dan Damina sebagai salah satu cerila berbingkaisarat dengan nilai pendidikan, anlara lain (I) pendidikan polilik, lerularnapolilik 'devide et impera', (2) pendidikan kemasyarakatan, (3) taktikdan stralegi menghadapi 'lawan, (4) tipu-menipu dan rayuan, (5) kecermatandan pengendalian emosi. 'Oi samping itu di dalamnya terdapat .beberapa pernyataan dan cerita yang berisi pendidikan hukum, moral,dan kesenatan. Penyajian hikayat ini kepada generasi muda akan memberikanmanfaat ganda, di satu pihak akan bermakna bagipeningkatanapresiasi sastra, dan di lain pihak diharapkan dapat bermanfaatbagipendidikan, terutama dalam usahanya membenluk manusia Indonesiayang berbudaya.
SASTRA SEBAGAI PEMAHAMAN ANTARBUDAYA Burhan Nurgiyantoro
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.9187

Abstract

Pemahaman antarbudaya merupakan usaha untuk memahamikehidupan sosial budaya berbagai bangsa ~ain di dunia yang amat bergunauntuk menjalin hubungan dan kerja sama antarbangsa. Ada banyakeara memahami budaya bangsa lain yang meneakup berbagai aspekkehidupan. dan salah satunya adalah pemahaman lewat karya sastra. Dimanapun dan kapanpun sastra dituEs tidak pernah lepas dari situasikekosongan budaya. Sastra akan meneerminkan pola kehidupan budayamasyarakat yang menjadi setingnya. Kelahiran karya sastra diprakondisioleh kehidupan sosial budaya masyarakat di mana pengarang menjadibagian di dalamnya. Dengan demikian. membaca dan mempelajari karyasastra secara langsung atau tidak langsung berarti mengenal dan memahamikehidupan sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.Genre sastra yang paling komprehensif memberikan saranapemahaman antarbudaya adaJah karya liksi khususnya novel. Novel yangpaling baik dibaca u.ntuk. tllj.lIan tersebut adalah yang berseting tipikal,khususnya yang menyangkut lInsllr latar sosial budaya. Novel yangberlatar budaya tipikal akan menggambarkan keadaan kehidupan sosialbudaya masyarakat yang bersangkutan secara rellektif, dan karenanyadapat dipandang bersifat dokumentatif. Karya-karya semacam SriSilmarah, Pengakllan Pm·O'em. Canting, dan Para Priyayi merupakancontoh karya yang secara meyakinkan mercfleksikan budaya Jawa didalamnya..

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

1995 1995


Filter By Issues
All Issue Vol 42, No 3 (2023): Cakrawala Pendidikan (October 2023) Vol 42, No 2 (2023): Cakrawala Pendidikan (June 2023) Vol 42, No 1 (2023): Cakrawala Pendidikan (February 2023) Vol 41, No 3 (2022): Cakrawala Pendidikan (October 2022) Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022) Vol 41, No 1 (2022): Cakrawala Pendidikan (February 2022) Vol 40, No 3 (2021): Cakrawala Pendidikan (October 2021) Vol 40, No 2 (2021): Cakrawala Pendidikan (June 2021) Vol 40, No 1 (2021): Cakrawala Pendidikan (February 2021) Vol 39, No 3 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 3, OCTOBER 2020 Vol 39, No 2 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 2, JUNE 2020 Vol 39, No 1 (2020): CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 39, NO. 1, FEBRUARY 2020 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 3, OCTOBER 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 2, JUNE 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN, VOL. 38, NO. 1, FEBRUARY 2019 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2018, TH.XXXVII, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2018, TH.XXXVII, NO.2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2018, TH.XXXVII, NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2017, TH.XXXVI, NO.3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2017, TH. XXXVI, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2017, TH. XXXVI, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2016, TH. XXXV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2016, TH. XXXV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2016, TH. XXXV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI OKTOBER 2015, TH. XXXIV, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI JUNI 2015, TH. XXXIV, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2015, TH. XXXIV, NO. 1 CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3 CAKRAWALA PENDIDIKAN JUNI 2014, TH. XXXIII, NO. 2 CAKRAWALA PENDIDIKAN FEBRUARI 2014, TH. XXXIII, NO. 1 No 3 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN NOVEMBER 2013, TH. XXXII, NO. 3 No 2 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Juni 2013, Th. XXXII, No. 2 No 1 (2013): CAKRAWALA PENDIDIKAN Februari 2013, Th. XXXII, No. 1 No 3 (2012): Cakrawala Pendidikan edisi November 2012, Th. XXXI, No. 3 No 2 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Juni 2012, Th. XXXI, No. 2 No 1 (2012): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2012, Th. XXXI, No. 1 No 3 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI NOVEMBER 2011, Th. XXX, No. 3 No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1 No 2 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN Mei 2011, Th. XXX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 3 (2010): Cakrawala Pendidikan, November 2010, Th. XXIX, No. 3 No 2 (2010): Cakrawala Pendidikan, Juni 2010, Th. XXIX, No. 2 No 3 (2010): Mei 2010, Th. XXIX, Edisi Khusus Dies Natalis UNY No 1 (2010): Cakrawala Pendidikan Edisi Februari 2010 No 3 (2009): Cakrawala Pendidikan, November 2009, Th. XXVIII, No. 3 No 2 (2009): Cakrawala Pendidikan, Juni 2009, Th. XXVIII, No. 2 No 1 (2009): CAKRAWALA PENDIDIKAN, Februari 2009, Th. XXVIII, No. 1 Vol 2, No 2 (2008): Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2 Vol 1, No 1 (2008): Cakrawala Pendidikan, Februari 2008, Th. XXVII, No. 1 No 3 (2008): Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3 Vol 3, No 3 (2007): Cakrawala Pendidikan, November 2007, Th. XXVI, No. 3 Vol 2, No 2 (2007): Cakrawala Pendidikan, Juni 2007, Th. XXVI, No. 2 Vol 1, No 1 (2007): Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. 1 No 3 (2006): Cakrawala Pendidikan, November 2006, Th. XXV, No.3 No 2 (2006): Cakrawala Pendidikan, Juni 2006, Th. XXV, No.2 No 1 (2006): Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1 No 3 (2005): Cakrawala Pendidikan, November 2005, Th. XXIV, No.3 No 2 (2005): Cakrawala Pendidikan, Juni 2005, Th. XXIV, No.2 No 1 (2005): Cakrawala Pendidikan, Edisi Februari 2005, Th. XXIV, No.1 No 3 (2004): Cakrawala Pendidikan edisi November 2004, Th. XXIII, No.3 No 2 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2004, TH. XXIII, NO. 2 No 1 (2004): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2004, TH. XXIII, NO. 1 No 3 (2003): Cakrawala Pendidikan edisi November 2003, Th. XXII, No. 3 No 2 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI JUNI 2003, TH. XXII, NO. 2 No 1 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2003, TH. XXII, NO. 1 No 3 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI NOVEMBER 2002, TH. XXI, NO. 3 No 2 (2002): Cakrawala Pendidikan edisi Juni 2002, Th. XXI, No. 2 No 1 (2002): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2002,TH XXI. NO.1 CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,2001,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,2000,TH.XX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1999,TH.XVIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1998,TH.XVII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1997,TH.XVI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1996,TH.XV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1995,TH.XIX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1994,TH.XIV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1993,TH.XIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1992,TH.XII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1991,TH.XI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1990,TH.X CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1989,TH.VIII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1988,TH.VII CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1987,TH.VI CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1985,TH.IX CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1984,TH.IV CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1983,TH.III CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 2,1982,TH.II CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 3,1981,TH.I CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1981,TH.I More Issue